berita ini baru kudengar
dari pengeras suara masjid
meski sebelumnya, entah hari apa itu
kulihat kembali lembaran kain putih
berkibar di muka lorong rumahmu
lembaran kain putih yang berkibar
beberapa langkah setelah kepergian Soeharto
membuat banyak sedih kupikul
membuat jiwaku terpukul
sungguh!
tak cukup lama aku mengenalmu
membaca sepercik kisah hidup
raga mungil dengan sakit
yang guncang tubuhnya
peri kecil dengan senyum abadinya
dari apa yang kupelajari
aku yakin surga tempatmu kini
sudah, biar aku usap air mata ini
ceritakanlah padaku, aku ingin dengar
nyanyian bibir polosmu
ceritakan padaku
tentang keadaanmu, pun tentang surga
ceritakan semuanya
lewat mimpi-mimpi yang mengusap
seluruh waktu tidurku
020208 (untuk seorang anak kecil yang telah pergi...)
dahulu belajar jadi penyair, kini kembali sebagai seorang yang hanya ingin cerita saja, bisa kau anggap syair jika pantas disebut syair :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
toycam
Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...
-
ayah tak tinggal bersama kami sebab ia punya rumah bahari berganti detik, berganti pula pijakan kaki berganti menit, maka daratannya sudah l...
-
Pada suatu masa yang tidak begitu lampau, saya nekat terjun bebas ke sebuah arena yang sebenarnya saya sendiri tidak yakin mampu melakukanny...
-
"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi Dibalik awan hitam Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini, Menanti.. Seperti pelangi setia men...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar