Malam sepertinya ingin larut
sepeninggal kisah kita surut
krisis kasih sayang mulai merenggut
hingga tak urung jua
:kan kuhadapi maut
-Persahabatan-
Layaknya benang
yang coba kita pintal
menjadi kain
Dan slalu kubayangkan
akankah kain itu, kan tetap begitu?
:Namun, yakinlah kawan !
Persahabatan abadi
kan kau temui
kala engkau mencoba bersahabat
dengan Illahi...
-260707-
Iseng2 saya lomba puisi dengan rekan saya Nur Fitriani..tema puisix bebas.
hasilnya??bisa dilihat sendiri...sepertinya cukup kacau...hehehe^^
dahulu belajar jadi penyair, kini kembali sebagai seorang yang hanya ingin cerita saja, bisa kau anggap syair jika pantas disebut syair :)
25 Desember, 2007
18 Desember, 2007
Pahlawan (2)
entah mengapa
pada kemilau chandra
malam ini
hendak kumeringis
ingin kucipta tangis
dalam palung hati
melepas keris
dalam sedih mengiris
engkau tlah pergi
dan tiada lagi kini
tinggalkan kami
temui Illahi...
Makassar, 161207
Masih untuk Pamanku..Pahlawanku..
pada kemilau chandra
malam ini
hendak kumeringis
ingin kucipta tangis
dalam palung hati
melepas keris
dalam sedih mengiris
engkau tlah pergi
dan tiada lagi kini
tinggalkan kami
temui Illahi...
Makassar, 161207
Masih untuk Pamanku..Pahlawanku..
Pahlawan (1)
sebab pada satu purnama
aku merindukan satu pelita
pernah kujumpa
dan kusapa dengan cinta
sebab pada tahun yang panjang
aku menghilang tak bersua
jauh dari siapa saja
dan kutahu, juga padanya
sebab pada satu pigura
aku menatap sosoknya
menjadi kiri bagi kananku,
dan kanan bagi kiriku
sebab pada satu derita
aku melihat dukanya
terlambat tuk kuterima
dan sungguh,maafkan aku!
sebab pada keimanan kita
aku yakin inilah cintaNya
serahkan pada Maha Kuasa
dan tenanglah ia dalam nirwana
Makassar, 16 Desember 2007
Kupersembahkan untuk pamanku,Ngadi!(seorang tentara yang menghembuskan nafas terakhirnya di kota Palembang...)
Tiga bulan yang lalu kau gugur, namun maaf..aku baru mengetahuinya..
aku merindukan satu pelita
pernah kujumpa
dan kusapa dengan cinta
sebab pada tahun yang panjang
aku menghilang tak bersua
jauh dari siapa saja
dan kutahu, juga padanya
sebab pada satu pigura
aku menatap sosoknya
menjadi kiri bagi kananku,
dan kanan bagi kiriku
sebab pada satu derita
aku melihat dukanya
terlambat tuk kuterima
dan sungguh,maafkan aku!
sebab pada keimanan kita
aku yakin inilah cintaNya
serahkan pada Maha Kuasa
dan tenanglah ia dalam nirwana
Makassar, 16 Desember 2007
Kupersembahkan untuk pamanku,Ngadi!(seorang tentara yang menghembuskan nafas terakhirnya di kota Palembang...)
Tiga bulan yang lalu kau gugur, namun maaf..aku baru mengetahuinya..
hujan di awal idul qurban
aku selalu yakin
bahwa gempita hujan
merupakan pengiring
hadirnya idul qurban
seperti tahun kemarin
hujan mencipta banjir
bahkan hingga saat
kami kumandangkan takbir
hujan masih menulis,
lagu tentang banjir
181207
bahwa gempita hujan
merupakan pengiring
hadirnya idul qurban
seperti tahun kemarin
hujan mencipta banjir
bahkan hingga saat
kami kumandangkan takbir
hujan masih menulis,
lagu tentang banjir
181207
Tangisan Langit Kota Kami
langit, pabila ingin kau menangis
maka menangislah !
hingga lega yang kau rasa
lalu, berikan senyum terindahmu
pada dunia
menjelmalah menjadi mentari !
walau sesungguhnya
dari nirwana sana
telah kau tatap kota kami
wajah baru dengan proyek sana sini
revitalisasi karebosi,
anjungan pantai losari,
menara-menara menjulang tinggi,
atau bahkan,
jalan layang kami
yang tak kunjung melayang
namun menjadi awal tuk menenggelamkan
kembalilah menangis wahai langit!
kota kami memang pantas tuk ditangisi
dan kecewa pun,
sepenuhnya menjadi hak bagi kami!
181207
maka menangislah !
hingga lega yang kau rasa
lalu, berikan senyum terindahmu
pada dunia
menjelmalah menjadi mentari !
walau sesungguhnya
dari nirwana sana
telah kau tatap kota kami
wajah baru dengan proyek sana sini
revitalisasi karebosi,
anjungan pantai losari,
menara-menara menjulang tinggi,
atau bahkan,
jalan layang kami
yang tak kunjung melayang
namun menjadi awal tuk menenggelamkan
kembalilah menangis wahai langit!
kota kami memang pantas tuk ditangisi
dan kecewa pun,
sepenuhnya menjadi hak bagi kami!
181207
Pertanyaan Hujan
.Terkadang,
kita merindukan hujan
saat terik menghantam
Terkadang,
kita membenci hujan
saat tangisnya tiada padam
Maka,
"kapankah seharusnya kumenangis untukmu?"
tanya hujan pada insan
181207
kita merindukan hujan
saat terik menghantam
Terkadang,
kita membenci hujan
saat tangisnya tiada padam
Maka,
"kapankah seharusnya kumenangis untukmu?"
tanya hujan pada insan
181207
Pada Malamku Bersama Hujan
Hujan ini,
datang dari manakah?
Bidadari langit,
tak berkutik, tak menjawabku
Banjir ini,
mencapai manakah nanti?
Buku-buku
menangis sendu, menatap pilu
Dan aku?
di sini terharu...
-181207-
datang dari manakah?
Bidadari langit,
tak berkutik, tak menjawabku
Banjir ini,
mencapai manakah nanti?
Buku-buku
menangis sendu, menatap pilu
Dan aku?
di sini terharu...
-181207-
16 Desember, 2007
Lembar Perdana
di sini,
awal kita menuliskannya
dengan kata-kata
yang sedianya masih sederhana
di sini,
hati kan mulai berkata
nafas kan mulai mendesah
dan semuanya kan mulai terukir
di sini,
di tempat ini,
kita kan belajar
menjadi penyair.....
awal kita menuliskannya
dengan kata-kata
yang sedianya masih sederhana
di sini,
hati kan mulai berkata
nafas kan mulai mendesah
dan semuanya kan mulai terukir
di sini,
di tempat ini,
kita kan belajar
menjadi penyair.....
Langganan:
Postingan (Atom)
toycam
Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...
-
ayah tak tinggal bersama kami sebab ia punya rumah bahari berganti detik, berganti pula pijakan kaki berganti menit, maka daratannya sudah l...
-
Pada suatu masa yang tidak begitu lampau, saya nekat terjun bebas ke sebuah arena yang sebenarnya saya sendiri tidak yakin mampu melakukanny...
-
mesin biru ini lama tunggu penumpang sejenak berhenti ia pada pesisir jalanan yang ada hanya harap paling tidak sepasang mata menangkap kebe...