langit, pabila ingin kau menangis
maka menangislah !
hingga lega yang kau rasa
lalu, berikan senyum terindahmu
pada dunia
menjelmalah menjadi mentari !
walau sesungguhnya
dari nirwana sana
telah kau tatap kota kami
wajah baru dengan proyek sana sini
revitalisasi karebosi,
anjungan pantai losari,
menara-menara menjulang tinggi,
atau bahkan,
jalan layang kami
yang tak kunjung melayang
namun menjadi awal tuk menenggelamkan
kembalilah menangis wahai langit!
kota kami memang pantas tuk ditangisi
dan kecewa pun,
sepenuhnya menjadi hak bagi kami!
181207
dahulu belajar jadi penyair, kini kembali sebagai seorang yang hanya ingin cerita saja, bisa kau anggap syair jika pantas disebut syair :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
toycam
Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...
-
Pada suatu masa yang tidak begitu lampau, saya nekat terjun bebas ke sebuah arena yang sebenarnya saya sendiri tidak yakin mampu melakukanny...
-
ayah tak tinggal bersama kami sebab ia punya rumah bahari berganti detik, berganti pula pijakan kaki berganti menit, maka daratannya sudah l...
-
"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi Dibalik awan hitam Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini, Menanti.. Seperti pelangi setia men...
1 komentar:
hmm.. puisi tentang kota. wah, jarang2 ada orang yang nulis tentang kota ke dalam puisi.
anak kecil yang hebat!
Posting Komentar