TERASAKAH goresan tinta pena penyair, menggores di setiap lelap tidurmu? Penyair yang tak tidur hanya untuk menuliskan mimpi dalam kitab lelahmu. Sebab ia-lah burung hantu itu. Yang melihat malam dengan seksama. Menatap kelam dengan bijaksana.Dialah penyair yang menerjemahkan segala gundah dan gelisahmu menjadi tenang yang berarti. Maka ketika ayam menyatakan hari sudah pagi, penyair pun terbangun. Dan ia bukan lagi burung hantu, dialah si pipit penoreh bait bait pada shubuh. Penyair yang berusaha jadi jam wekermu lewat gema adzan sang muadzin. Bangunkanmu, agar kau tahu bahwa shubuh punya ketentraman tersendiri untuk menelusuri puisi puisi Ilahi. Yakinkanmu, bahwa sesungguhnya pada waktu itu gema adzan amat membahana. Namun mengapa masih saja engkau berselimut? Tidak khawatirkah engkau dihampiri maut?
Kamar tidur, 28 Juni 2008
dahulu belajar jadi penyair, kini kembali sebagai seorang yang hanya ingin cerita saja, bisa kau anggap syair jika pantas disebut syair :)
01 Juli, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
toycam
Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...
-
Pada suatu masa yang tidak begitu lampau, saya nekat terjun bebas ke sebuah arena yang sebenarnya saya sendiri tidak yakin mampu melakukanny...
-
ayah tak tinggal bersama kami sebab ia punya rumah bahari berganti detik, berganti pula pijakan kaki berganti menit, maka daratannya sudah l...
-
"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi Dibalik awan hitam Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini, Menanti.. Seperti pelangi setia men...
2 komentar:
kegelisahan sedang bermain di matamu kawan, jangan membemci gelisah, sebab gelisahmu adalah kekuatanmu
Apa yang Eko katakan itu betul sayang. Terkadang ilusi menghambat langkah kakimu untuk mencapai apa yang kau impikan.Bayang Ibu yang selalu melekat pada hatimu jadikan api semangat dan pelita dalam kegelapan.Harapan abah jangan ada air mata yang menjadikan duka lara, tapi alir segala doa alir dari segala upaya.Salam sayang abah.
Posting Komentar