ah, malam. Mengapa slalu saja kau sisakan waktu untukku berpuisi? Sedang mataku kini mana mau terpejam lagi. Engkau sudah memaksanya menelusuri segala bait puisi. Sementara punggungku, enggan ia berjumpa dengan kasur dan bebantal yang sudah aku tata. Bukankah pernah kukata, jangan pernah engkau datang bersama sunyi, bintang pun candra. Sebab mereka hanya memaksaku nikmati sisa waktu.
Kamar tidur, 28 Juni 2008
dahulu belajar jadi penyair, kini kembali sebagai seorang yang hanya ingin cerita saja, bisa kau anggap syair jika pantas disebut syair :)
01 Juli, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
toycam
Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...
-
Pada suatu masa yang tidak begitu lampau, saya nekat terjun bebas ke sebuah arena yang sebenarnya saya sendiri tidak yakin mampu melakukanny...
-
ayah tak tinggal bersama kami sebab ia punya rumah bahari berganti detik, berganti pula pijakan kaki berganti menit, maka daratannya sudah l...
-
"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi Dibalik awan hitam Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini, Menanti.. Seperti pelangi setia men...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar