Bukankah kau slalu kokohkan ranting lain yang nyaris terjatuh?
Lalu bawanya menuju hari-hari baru, menembus setiap musim
yang mungkin sebelumnya belumlah ia kenal.
Dan malam-malam yang kau punya, tiada lain hanya 'tuk jawab tanya.
Sekadar basahi akar-akar, yang merasa gerah
di hari yang lainnya merasa cerah.
Sedang mereka yakin, waktumu punya sinar secerah surya.
Tegas, hangat, dan tanpa beban.
Apa mereka pikir kau tak punya air mata?
Atau mereka sebenarnya mengerti, air matamu telah habis.
Habis.
Habis untuk tangis.
(Rumah-MKS,3 Mei 2009)
dahulu belajar jadi penyair, kini kembali sebagai seorang yang hanya ingin cerita saja, bisa kau anggap syair jika pantas disebut syair :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
toycam
Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...
-
Pada suatu masa yang tidak begitu lampau, saya nekat terjun bebas ke sebuah arena yang sebenarnya saya sendiri tidak yakin mampu melakukanny...
-
ayah tak tinggal bersama kami sebab ia punya rumah bahari berganti detik, berganti pula pijakan kaki berganti menit, maka daratannya sudah l...
-
"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi Dibalik awan hitam Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini, Menanti.. Seperti pelangi setia men...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar