tak ada lagi celah cahaya. seluruh gelap seakan meraja. lilin bagai pelita, tiada guna. goyah karena sayupsayup bayu menyapa. mengancam ia tuk pejamkan mata. aku malam ini jadi penyair, yang bangga bernostalgia bersama hening. mengungsi diantara sorot mata lilin yang kian menyipit. merekam panorama gulita dalam untaian kata. dengan niat kan kubaca, kelak bila benderang tiba.
dan jauh di atas jajaran langit, terukir lukisan elok. bulan paling terang berhiaskan awan mendung dengan tangis yang tak habis terbendung. diamankan oleh prajuritprajurit bintang paling menantang.
sekali ini dan pertama kalinya aku bersyukur, atas sajian gelap yang disajikan sebelum aku terlelap.
kamar tidur, 20 Agustus 2008
dahulu belajar jadi penyair, kini kembali sebagai seorang yang hanya ingin cerita saja, bisa kau anggap syair jika pantas disebut syair :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
toycam
Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...
-
Pada suatu masa yang tidak begitu lampau, saya nekat terjun bebas ke sebuah arena yang sebenarnya saya sendiri tidak yakin mampu melakukanny...
-
ayah tak tinggal bersama kami sebab ia punya rumah bahari berganti detik, berganti pula pijakan kaki berganti menit, maka daratannya sudah l...
-
"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi Dibalik awan hitam Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini, Menanti.. Seperti pelangi setia men...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar