15 Juni, 2008

Malam minggu di mata penyair baru

Ini malam punya remaja, punya kota yang berleha-leha.
Yang habis ditenggelamkan di pinggir garis pantai, ramai pasar malam, atau
di restoran warisan para jutawan. Penyair duduk di satu waktu, di malam minggu.
Duduk nikmati malam yang kelam oleh berjuta huruf yang mesti dirangkaikan.
Mungkin pula bersama hidung tersumbat pun serak serak tenggorokan.
Penyair punya tugas penting bagi malam beridentitas minggu ini. Yakni mencatat
sejauh mana kota memperbudak remaja dan seberapa hebat remaja menduduki kota.
Sebab demikianlah surat keputusan hidup seorang penyair. Yang dibuat sendiri dan
bila memungkinkan, maka akan dipatuhi sendiri. Dinyatakan bahwa penyair punya
banyak cinta, tapi tersimpan seluruhnya dalam kata. Hidup penyair berkasih puisi.
Setidaknya lebih baik daripada di kota kita tenggelam!

Malam Minggu, 14 Juni 2008

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kayakny puisi ini ada cerita untukku

Anonim mengatakan...

yeeee...GR lo...!!!

toycam

Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...