26 Mei, 2008

Sajak Tentang Indonesia dengan Bahasa Indonesia

Pada suatu musim
saat kembang merah putih berguguran,
seorang guru Bahasa Indonesia
menyuruh kami menciptakan sajak
tentang Indonesia dengan menggunakan
Bahasa Indonesia

Kami tak mematuhinya
Indonesia seharusnya adalah kata
yang tidak akan pernah berdiri dalam sajak kami
Kami tak menciptakan sajak yang guru pinta
karena kami tahu pada akhirnya
harus kami tulis juga kalimat salah seorang pujangga
yang berkata:
“Malu Aku Jadi Orang Indonesia”

Atas dasar paksaan
maka kami tulis juga sajak tentang Indonesia
yang lagi-lagi pakai Bahasa Indonesia

Ketika harga bahan bakar minyak dunia meninggi
maka pemerintah Indonesia pun turut menaikkan harga
tapi apakah pernah pemerintah menurunkan harga
tatkala harga minyak pasaran dunia merosot?

Di negeri ini,
Korupsi jadi mata kuliah wajib para pejabat
yang duduk di kursi-kursi pemerintahan selama berabad-abad
Berjuta program kerja dijanji-janjikan para kandidat saat kampanye
sayang sekali, hanyalah sekedar janji

Di negeri ini,
Uang memegang penuh kekuasaan,
Anak-anak tak perlu giat belajar hingga pintar
sebab kelak yang menentukan nilainya adalah
nominal dalam amplop yang diserahkannya
Pengendara bermotor tak perlu sibuk-sibuk mengurus segala surat izin
sebab kelak uang sepuluhribu mampu mengamankannya
dari segala bentuk penilangan

Di negeri ini,
Jabatan berubah menjadi makhluk yang dipuja-puja
para simpatisan pun jadi strategi tuk mendapatkannya
hingga bukan tak mungkin
bila yang salah dibenarkan, dan yang benar disalahkan
karena semua demi demi simpatisan, demi jabatan

Dan bukankah sudah kukatakan sebelumnya
kelak sajak ini kan berujung pada satu kalimat
Sebab sudah pula kukatakan
aku tak ingin kata Indonesia berdiri dalam sajak ini

Kawan,
sama pendapatku dengannya
dengan Taufiq Ismail, sang pujangga

Kawan,
“Malu Aku Jadi Orang Indonesia”

---------------------------------------------------

Makassar, 16 Mei 2008
Puisi ini diperlombakan dalam Lomba Cipta Baca Puisi
Pentas Ilmiah 2008-Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tapi...sayang.."gak menang..hiks"

2 komentar:

peziarah fana mengatakan...

Puisi-puisimu keren, jawara! Wah, kayaknya telah bertambah satu lagi penyair muda berbakat di negeri merah putih... Senang bisa berkenalan!

Sunlie Thomas Alexander
(peziarahfana.blogspot.com)

Blog Mumuncay Bknmntobbgt mengatakan...

Bagus puisinya!

toycam

Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...