24 Mei, 2008

Pukul 02:35 / 5 Mei 2008

Aku terjaga. Bagaimana mungkin mampu kudekap erat bebantal empuk, sedang tak dapat kupejam mata ini. Kakak-kakak, Ayah juga Ibu yang tengah bermain di taman mimpi, tidaklah lagi dengar kisah kisah malam. Termasuk kisah bengalku yang tinggal membodohi diri dengan mendaki. Daki jejak. Tapi aku selalu ingin terbahak sendiri, karena tak henti mendaki jejak langkah memori. Walau kadang jejak jejak itu hanya bisa buatku mati dan tertusuk sedih juga piluku sendiri. Bukankah itu yang kan terjadi? Aku tak pernah tahu dan sesungguhnya tak ingin tahu apa yang terjadi dengan pekerja dalam tubuhku. Aku tak peduli dengan apa yang dikatakan adik kelasku, tentang racun itu. Sama sekali tak peduli. Hal demikian hanyalah cita-cita seorang penyair pemula untuk menyamakan dirinya dengan segala penyair dahulu kala, termasuk aku mungkin pula adik kelasku. Seperti sajak yang kucipta berjudul Penyair Pesakit, yang hanyalah sebuah obsesi besar remaja bengal pelajar penyair sepertiku.

Tidak ada komentar:

toycam

Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...