28 Agustus, 2008

Pete-pete


mesin biru ini lama tunggu penumpang
sejenak berhenti ia pada pesisir jalanan
yang ada hanya harap
paling tidak sepasang mata menangkap
keberadaannya

aku dan tiga orang lain padanya
tak sabar menanti si pengendara
melanjutkan langkah
dalam hati kami berkata:

rezeki tak datang jika kita berdiam disini
berjalanlah pak sopir
mungkin tempat lain sediakan rezeki
dan menunggu rodamu melangkah ke sana
bila telat tak kan kau dapat
penumpang yang di atas sini pada duduk rapat

di atas si biru, 28 Agustus 2008

(pete-pete: sejenis angkutan kota yang ada di Makassar)

5 komentar:

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

he..he puisi mu realistis banget.. nyata memang.. kamu sudah jujur menyampaikannya..dan ini juga memuat pesan moral menurut saya "jangan terlalu lama menunggu penumpang..kasihan angkutan dibelakang..macet..

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

he..he puisi mu realistis banget.. nyata memang.. kamu sudah jujur menyampaikannya..dan ini juga memuat pesan moral menurut saya "jangan terlalu lama menunggu penumpang..kasihan angkutan dibelakang..macet..

Anonim mengatakan...

KATAKU TUBUH YANG INGIN REBAH SEJENAK SAJA DI PUISIMU
UNTUK SEKEDAR MELOEPAS TAWA YANG AKHIR-AKHIR INI TERPENJARA....

OW... TERUS BERKARYA PENYAIR WANITAKU

Anonim mengatakan...

wah, hal sesederhana spt ini bisa dibikin puisi. kayaknya kamu berbakat bikin puisi. moga2 ntar bisa jadi penyair sekelas taufik ismail, he3...

pete-pete itu ga ada singkatan dari apa gitu?

Andy Hardiyanti Hastuti "22t" mengatakan...

wah.
gak ada tuh.
saya jg belum tau nama pete-pete itu asal usulx dr mana...hehee

toycam

Kemarin pas lagi online di kaskus, sempat singgah di tritnya si ultramand. Dia jualan toycam. Eh, langsung suka sama yang diana f+cmyk. Tap...